ketukan jari seolah tak bermakna
kusebut namamu hingga ku merindu
masih saja kau tak menaggapinya
sendiri ku menunggu
hadirmu dalam malamku
kau telah membuatku merindu
setelah merasakan cemburu
kau kasihku
kau membuatku jatuh
jatuh ke lubuk hatimu
hingga bangkit pun ku tak mau
Kinanthi...
tahukah engkau bahwa;
aku mencintaimu
bukan dengan nafsu
aku menyayangimu
dengan ketulusan hatiku
Kinanthi...
dan tahukah engkau ketika hatiku berujar
menyatakan sesuatu yang seharusnya
diri ini manusia
selalu tak luput salah
maaf mu yang aku mau
itu menjadi guru
sehingga aku berubah
menjadi pribadi yang selalu berbenah diri
Sniper Sastra
Jumat, 01 Maret 2013
Sabtu, 16 Februari 2013
Di Balik Jendela
Ku jalani hari demi hari
Tanpa keluh kesah mendampingi
Hanya niatan dalam hati
Membuka jendela hidup ini
Jendela yang masih tertutup
Tersirat sesuatu yang kalup
Terus berusaha tanpa lelah
Memaknai apa yang di Balik Jendela
Akankah insan lemah bisa memaknai
Insan sepertiku yang tak berarti
Mencoba memaknai apa Di Balik Jendela
Dan terus mencari tahu itu semua
Hariku terbayang akan itu semua
Rasa ingin memaknai sebuah blesitan cita
Yang aku dapat hanyalah simpulan makna
Tak terduga dari bejana pikiran nyata
"Di Balik Jendela?"
Kesuksesan yang tak biasa
Membutuhkan kerasnya usaha
Memulai dari hal biasa
Membaca....
Karena dapat membuka Jendela
Disana akan terdapat makna sesungguhnya
Arti Di Balik Jendela.
Tanpa keluh kesah mendampingi
Hanya niatan dalam hati
Membuka jendela hidup ini
Jendela yang masih tertutup
Tersirat sesuatu yang kalup
Terus berusaha tanpa lelah
Memaknai apa yang di Balik Jendela
Akankah insan lemah bisa memaknai
Insan sepertiku yang tak berarti
Mencoba memaknai apa Di Balik Jendela
Dan terus mencari tahu itu semua
Hariku terbayang akan itu semua
Rasa ingin memaknai sebuah blesitan cita
Yang aku dapat hanyalah simpulan makna
Tak terduga dari bejana pikiran nyata
"Di Balik Jendela?"
Kesuksesan yang tak biasa
Membutuhkan kerasnya usaha
Memulai dari hal biasa
Membaca....
Karena dapat membuka Jendela
Disana akan terdapat makna sesungguhnya
Arti Di Balik Jendela.
Senin, 28 Januari 2013
Tanpa Syair
Harus memulai dengan kalimat tak jelas
Tak terpikir dibenak
Apa yang akan aku tuangkan
Namun jari ini ingin selalu dituntun
Tidakkah aku dilarang begini
Berkarya tanpa syair
Sebagai tuangan jari yang selalu ingin dituntun
Inilah hasil goresan tintah dari jariku
Meskipun tak bermakna namun setidaknya berkarya
Tak terpikir dibenak
Apa yang akan aku tuangkan
Namun jari ini ingin selalu dituntun
Tidakkah aku dilarang begini
Berkarya tanpa syair
Sebagai tuangan jari yang selalu ingin dituntun
Inilah hasil goresan tintah dari jariku
Meskipun tak bermakna namun setidaknya berkarya
Minggu, 20 Januari 2013
Biografi Iwan Fals
Iwan Fals bernama lengkap Virgiawan Listanto
lahir dari pasangan Lies (ibu) dan ayah Haryoso almarhum (kolonel Anumerta) pada 3 September 1961 di Jakarta. Iwan
menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum),
Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani. Ia merupakan seorang penyanyi yang menjadi legenda hidup
Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan Fals memotret kehidupan dan sosial-budaya.
Dia konsisten mengangkat persoalan sosial dan meneropong kaum pinggiran yang
dekat dengannya. Iwan Fals juga sempat aktif di kegiatan olahraga, ia juga
pernah meraih juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat
Nasional 1989. Kharisma Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi
panutan para penggemar yang tersebar di seluruh Nusantara. Para penggemar Iwan
Fals bahkan mendirikan yayasan pada 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang
Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Ketika mendirikan itu dihadiri
oleh berbagai orang, diantaranya pencuri, bandar narkorika, karyawan, bapak
yang sepuh, perempuan tomboy, perempuan berjilbab, dan ada juga yang
berpenampilan punk rock. Yayasan ini mewadahi aktifis para penggemar Iwan Fals.
Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemukan setiap penjuru Nusantara.
Semasa kecil, Iwan Fals bercita-cita
menjadi tentara. Ketika akhirnya Iwan menjadi penyanyi, maka ia mengalihkan
cita-cita menjadi tentara kepada kegiatan olahraga. Iwan Fals menghabiskan masa
kecilnya di Bandung. Namun ia sempat ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi
selama 8 bulan. Bakat musik Iwan Fals makin terasa ketika ia berusia 13 tahun
karena ia banyak menghabiskan waktunya untuk mengamen. Selanjutnya, Iwan Fals
mendapat ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Iwan lalu
menjual sepedah motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman pertama
bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Amuradul. Namun album tersebut
gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Namun
setelah dapat juara festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor.
Lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip
kemudian diproduksi oleh ABC Record. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh
kalangan tertentu saja. Tak putus sampai disitu sebelum pada akhirnya
perjalanan Iwan bekerjasama dengan Musica Studio. Namun sebelum itu iwan sudah
rekaman sekitar 4-5 album. Setelah bergabung di Musica baru lagu Iwan digarap
serius. Seperti Album Sarjana Muda yang musiknya ditangani oleh Willy Soemantri. Meskipun demikian, Iwan tetap
menjalani profesi mengamennya dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar
Kaget atau Blog M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan semenjak itu
Iwan mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi.
Ketika Album Opini banyak yang meminati
, pada masa itu anak pertamanya lahir pada 1 Januari 1981 dan diberi nama Rambu
Galang Anarki. Bahkan nama anaknya tersebut dijadikan judul dalam lagu
ciptaannya yang berisi tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan
harga-harga barang sebgai imbas kenaikan bahan bakar minyak. Namun kehidupan
keluarga Iwan masih merasakan beratnya
tuntunan hidup pada masa itu. Selepas tahun 1983, kondisi keuangan Iwan Fals
mulai membaik. Namun pada April 1984, Iwan berurusan dengan aparat keamanan
karena menyanyikan lagu “Demokrasi Nasi”, “Pola Sederhana”, dan “Mbak Tini”
dalam sebuah penampilannya di Pekanbaru. Lagu-lagunya yang sarat kritik memang
membuatnya harus menanggung resiko keamanan. Pada tahun yang sama, sutradara
Sopan Sophian mengajak Iwan bermain dalam film Damai Kami Sepanjang Hari. Setahun kemudian Iwan benar-benar
berhenti ngemen ketika kelahiran anak keduanya, yaitu Annisa Cikal Rambu Basae.
Lalu pada 1987, dia mulai tampil di TVRI.
Saat bergabung dengan Swami dan merilis
album bertaju Swami pada 1989, nama Iwan Fals semakin meroket, terutama berkat
hit “Bento” dan “Bongkar”. Setahun kemudian, Iwan bergabung dengan Kantata
Takwa. Tak lama kemudian Swami merilis album , yaitu Swami II. Disela Kantat,
Iwan masih merilis album-album solo maupun bersama kelompok seperti Dalbo yang
sebagian besar adalah eks personel Swami. Sejak Iwan merilis album Mata Dewa sampai keterlibatannya dalam
Swami dan Kantata Takwa, nama dia semakin melambung. Namun kemudian kehidupan
pribadi Iwan berubah ketika putranya, Galang Rambu Anarki, meninggal pada April
1997. Dan dimakamkan di pekarangan rumah Iwan di Desa Leuwinanggung, Cimanggis,
Depok, Jawa Barat. Kejadian itu membuat aktivitas musik Iwan sempat vakum dan
dia hanya menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Dia juga
mencukur habis rambutnya. Setelah sekian lama menyendiri akibat kesedihan yang
mendalam atas kematian Galang, Iwan pada 2002 merilis album Suara Hati. Salah satu lagunya berjudul
“Hadapi Saja” yang menceritakan tentang kematian Galang. Dalam lagu ini, Yos,
istri Iwan, turut menyumbangkan suaranya. Semenjak kematian Galang, gaya
bermusik Iwan terkesan lebih dewasa dan puitis.
Pada 22 Januari 2003, Iwan Fals
dianugerahi seorang anak lelaki yang
diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini akan
menjadi pengganti almarhum Galang dan banyak memberi inspirasi musik bagi Iwan.
Pada April 2007, Iwan merilis album bertitel 50:50. Ini judul yang unik karena
dari 12 lagu yang ada di album ini, enam diantaranya diciptakan oleh iwan dan
sisanya diciptakan oleh musisi-musisi lain. Iwan sudah mendirikan label rekaman
sendiri yang diberi nama Fals Records. Band pertama yang ia tangani adalah
Hardolino. Di sisi lain penampilan Iwan
juga berubah total. Dia tampak lebih bersahaja dengan disisir rapi tanpa
jenggot dan kumis. Sekarang juga sering memakai kemeja yang dimasukkan ke dalam
celana jeans. Bukan seperti dulu yang memakai kaos oblong dan kadang telanjang
dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Jumat, 11 Januari 2013
Senin, 07 Januari 2013
Saksi Hujan
Hujan menyaksikan
seolah tak ingin kelewatan
semua yang sudah aku korbankan
meskipun hanya rintikan
namun suaranya merdu riang
sulit tuk dilupakan
abadi menghantui sang zaman
namun...
ketika sang mentari mulai menerobos awan hitam
awan tak lagi suram
dunia berubah terang
hujan tak akan memaksa untuk terus berjuang
sungguh indah kala itu
meskipun hanya rintikan berselang.
seolah tak ingin kelewatan
semua yang sudah aku korbankan
meskipun hanya rintikan
namun suaranya merdu riang
sulit tuk dilupakan
abadi menghantui sang zaman
namun...
ketika sang mentari mulai menerobos awan hitam
awan tak lagi suram
dunia berubah terang
hujan tak akan memaksa untuk terus berjuang
sungguh indah kala itu
meskipun hanya rintikan berselang.
Senin, 31 Desember 2012
Renungan
Aku memulai hari dengan senyuman
Indah angkasa tak ku dapati hingga siang
Semua penjuru tertutup suram
Samar bak tiada lagi sang mentari
Bumi basah oleh rintikan yang turun
Awan nan suram yang mengguyur
Aku dapatkan suasana damai dan tenteram
Sembari mendengar ayat-ayat yang keluar
Semua penat aku lepas
Ketenangan yang aku inginkan
Tanpa beban pikiran
Karena aku ingin berimajinasi untuk masa yang akan datang
Indah angkasa tak ku dapati hingga siang
Semua penjuru tertutup suram
Samar bak tiada lagi sang mentari
Bumi basah oleh rintikan yang turun
Awan nan suram yang mengguyur
Aku dapatkan suasana damai dan tenteram
Sembari mendengar ayat-ayat yang keluar
Semua penat aku lepas
Ketenangan yang aku inginkan
Tanpa beban pikiran
Karena aku ingin berimajinasi untuk masa yang akan datang
Langganan:
Postingan (Atom)